Ching Kuo adalah pesawat tempur buatan Taiwan yang dinamakan persis dengan president Republik China, Chiang Ching-kuo. Pembuatan Ching Kuo berada dalam proyek IDF / Indigenous Defense Fifhter. Pesawat tempur ini dibuat menjadi multirole capability, yaitu pesawat yang bisa menjalankan berbagai misi seperti stealth dan airbomber.
Pertamakali takeoff, atau yang kerap disebut maidenflight, pada tahun 1989, berhasil menempuh 22 menit penerbangan. Pada tahun itu, sebenarnya Republik China sedang mempunyai konflik dengan Amerika. Hal ini berakibat pada delay dari bahan-bahan fundamental Ching Kuo. Tetapi agar Amerika bisa bersaing melawan USSR (Union of Soviet Socialist Republics) akhirnya pihak Amerika yang waktu itu dipimpin oleh Ronald Reagan mengeluarkan perjanjian “Six Assurance” untuk tetap menyuplai bahan ke Republik China dengan ketentuan-ketentuan yang tertentu.
Pembuatan Ching Kuo sendiri dibagi dalam empat bagian :
1. “Yin Yang” (Soaring Eagle) : Pengembangan airframe, bekerjasama dengan General Dynamics.
2. “Yun Han” (Cloud Han) : Pengembangan mesin, bekerjasama dengan Honeywell
3. “Tien Lei” (Sky Thunder) : Pengembangan avionics (elektronik pada pesawat), bekerjasama dengan Smith Industes.
4. “Tien Chien” (Sky Sword) : Pengembangan air-to-air missile.
Hanya dari sekedar melihat saja terlihat jelas bahwa designnya sangat dipengaruhi oleh F-16, baik dari design badannya maupun design sayapnya. Konstruksinya sebagian besar menggunakan aluminium alloy, tapi dengan beberapa composite di ekor pesawat dan rem , juga titanium pada mulut pipa mesin.
Radar dipasang dengan jenis Golden Dragon 53, dikembangkan di Westinghouse APG-67(V). Radar ini mempunyai maximum search range sekitar 35 miles (56 km) dan dapat mengarahkan rudal semi-aktif.
Sebenarnya 250 pesawat telah dipesan, tetapi karena batasan dari Amerika, produksi Ching Kuo dibatasi. 130 pesawat terakhir diselesaikan pada tahun 2000. Tidak ada Ching Kuo yang pernah dieksport.
Origin : AIDC, Taiwan
Type : Single-seat, twin-engined interceptor and air defence fighter with a secondary ground attack and anti-shipping function. The two-seater conversion trainer is fully combat capable, albeit with reduced internal fuel.
Engines : Two ITEC TFE1042-70 afterburning turbofans rated at 9,250lb (4,196kg) thrust maximum and 6,300lb (2,858kg) thrust military.
Dimensions : Span 30ft 10.25in (9.42m); length 46ft 7.75in (14.20m); height 15ft 6in (4.72m); wing area 260sq.ft (24.20m2).
Weights : Empty 14,300lb (6,486kg); normal takeoff 21,0000lb (9,526kg); maximum takeoff 27,000lb (12,247kg).
Loadings (at normal takeoff weight) : Wing 81 lb/sq.ft (394kg/m2); thrust 0.90.
Performance : Maximum speed (altitude) Mach 1.65; maximum speed (sea level) Mach 1.05; operational ceiling 50.000ft (15,239m); initial climb rate 50,000ft/min (254m/sec).
Armament : One 20mm M61A1 cannon with 511 rounds in the port wing root; four Sky Sword I heat-homing AAMs plus two Sky Sword II SARH AAMs; two AGM-65 Maverick or three Hsiung Feng II ASMs; or a variety of conventional air-to-surface weaponry. Maximum weight of stores 8,600lb (3,901 kg).
History : First flight prototype 28 May 1989; production delivery 10 January 1994 to 2000.
User : Republic of China Air Force (Taiwan)